Senin, 04 April 2011

Rumah Eme Neme Yauware Kembali jadi Keluhan

Jubi - pembangunan perumahan rakyat yang bersumber dari dana program Eme Neme Yauware, kembali hanya menjadi keluhan warga meski sebelumnya juga sudah ada penjelasan penanggungjawabnya bahwa semua keluhan warga itu adalah tidak benar.
Kali ini keluhan disampaikan warga dari Mapuruka, Distrik Mimika Barat Tengah di Kapiraya, Nico Maurita. Dijelaskan Maurita, dalam program tersebut di tahun 2010 silam direalisasikan sedikitnya 30 rumah bagi masyarakat, namun entah apa alasannya sejauh ini rumah tersebut juga belum diselesaikan.
“Warga sendiri yang karena terpaksa membutuhkan sehingga berupaya menyelesaikannya apa adanya, dan untuk tahun 2011 ini direalisasikan sebanyak 20 rumah tetapi nasibnya kembali sama saja. Ini yang kami tidak suka karena justru hanya menyusahkan masyarakat saja,” ungkap Maurita kepada wartawan di Timika, Jumat (18/3).
Dirinya mengakui bahwa, awalnya warga sebenarnya menghendaki agar dana tersebut bisa direalisasikan penyerahannya langsung kepada kepala Distrik, seperti yang diatur dalam juklak (petunjuk pelaksanaan) program Eme Neme Yauware tersebut. Namun karena yang terjadi justru sebaliknya, maka hasilnya hanya menjadi masalah seperti ini.
Dirinya bahkan berjanji akan mengusahakan transportasi bagi pihak media agar dapat melihat langsung fakta pembangunan perumahan tersebut di Kapiraya, alasannya jelas agar jangan lagi ada yang mengatakan bahwa keluhan warga ini tidak jelas atau hanya omong kosong saja.
“Saya akan usaha minta bantuan dari DPRD Mimika untuk bantu biaya BBM agar bisa menyiapkan transport bagi kepentingan itu,” ujar Maurita.
Terkait dengan munculnya keluhan itu sendiri, Kepala Bagian Pemerintahan Kampung di lingkungan Sekretariat Daerah kabupaten Mimika, Wellem Naa, S.Pd sejauh ini juga belum berhasil ditemui untuk dimintai penjelasannya.
Maurita yang mewakili masyarakat Mapuruka mengakui, lebih baik program tersebut hendaknya dilakukan dengan pengawasan tim khusus dan dipantau langsung pihak DPRD sehingga tidak terus-terus seperti ini.
“Kalau kami mengeluh seperti ini tapi pemerintah justru anggap keluhan ini hanya tidak benar, jadi baiknya bagaimana? Masa pemerintah dan wakil rakyat mau terus mendiamkan masalah ini? Ini kan uang rakyat,” tandas Maurita mengingatkan. (sam wanda)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar